AKUNTANSI MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN BISNIS
A. Pengertian Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajerial berkaitan dengan penyediaan informasi untuk manajer yaitu orang di dalam organisasi yang memberikan arahan dan mengendalikan operasi organisasi. Akuntansi manajerial menyediakan data-data penting yang memberikan informasi kegiatan organisasi. Akuntansi manajemen menyiapkan berbagai macam laporan. Beberapa laporan kegiatan.
B. Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajerial
Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajerial
C. Hubungan Akuntansi Manajemen, Akuntansi Keuangan, dan Akuntansi Biaya
Selain perbedaan yang ada seperti yang disajikan pada data sebelumnya, antara akuntasi keuangan dan akuntansi menajemen memiliki persamaan, yaitu :
1. Baik akuntansi keuangan maupun akuntansi manejemen merupakan pengolah informasi yang menghasilkan informasi keuangan.
2. Akuntansi keuangan dan akuntansi menajemen juga berfungsi sebagai penyedia informasi keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
Akuntansi keuangan (financial accounting) berkaitan dengan penyediaan informasi untuk pemegang saham , kreditur, dan pihak-pihak lain yang berada diluar organisasi. Sedangkan akuntasi biaya mempunyai tujuan untuk menghitung biaya produksi dalam rangka menetapkan harga pokok produk baik yang dibuat secara pesanan ataupun massal dan menyusun laporan biaya guna memenuhi kepentingan manjemen.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa akuntasi biaya merupakan bagian dari akuntasi keuangan dan akuntansi manajemen karena akuntansi biaya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar dan pihak dalam perusahaan, bukan berdiri sendiri diantara akuntansi biaya dan akuntansi manajemen.
D. Perubahan Lingkungan Bisnis
Kompetisi dalam berbagai industri menjadi kompetisi global dan langkah-langkah inovasi jasa dan produk mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dalam dua dekade terakhir banyak perusahaan dan para karyawannya mengalami perubahan yang drastis. Revolusi ini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap praktik akuntansi manajerial. Bagaimanapun juga sangat penting untuk memiliki apresiasi bagaimanakah organisasi melakukan transformasi untuk menjadi lebih kompetitif. Sejak awal tahun 1980-an, beberapa perusahaan telah melakukan serangkaian tahapan program perbaikan, dimulai dengan just-in-time (JIT) dan melalui total quality management (TQM), proses rekayasa ulang, dan serangkaian program manajemen yang lain termasuk teori kendala Theory of Constraints (TOC). Bila program-program ini dijalankan dengan tepat, program perbaikan ini akan dapat meningkatkan kualitas, pengurangan biaya, peningkatan output, pengurangan penundaan pelayanan kepada konsumen, dan akhirnya meningkatnya laba.
a. Just-in Time
Bila perusahaan menggunakan sistem pengendalian persediaan dan produksi just in time (JIT), perusahaan membeli material dan memproduksi unit output sesuai dengan permintaan aktual dari konsumen. Just in time berarti bahwa bahan baku diterima segera masuk ke proses produksi, bahan-bahan produksi yang lain segera digabungkan dan dikerjakan, dan produk yang telah jadi segera dikirimkan kepada konsumen.
b. Total Quality Management (TQM)
Pendekatan paling populer dalam rangka perbaikan yang terus-menerus disebut total quality management. Ada dua karakteristik utama Total quality management yaitu, 1) fokus pada pelayanan konsumen, dan 2) pemecahan masalah secara sistematik dengn menggunakan tim yang ada di garda depan. Tim garda depan ini dibekali dengan berbagai macam alat-alat khusus yang spesifik. Salah satu alat manajemen itu adalah benchmarking yang dilakukan dengan mempelajari organisasi-organisasi terbaik yang ada untuk menjalankan tugas-tugas tertentu. Siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA) adalah pendekatan sistematis yang didasarkan pada fakta untuk melakukan perbaikan terus menerus.
c. Rekayasa Ulang ( Proses Reengineering)
Proses Reengineering adalah pendekatan yang lebih radikal dibandingkan dengan TQM. Sebagai ganti perbaikan sistem yang dirancang serial dan bertahap, dalam prose reengineering suatu proses bisnis diplot dalam suatu diagram secara detail, dikritisi, dan kemudian dirancang ulang untuk menghilangkan langkah-langkah yang tidak diperlukan, mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan pengurangan biaya. Proses reengineering memfokuskan untuk menyederhanakan dan menghilangkan aktivitas yang tidak bermanfaat. Ide pokok proses reengineering yaitu bahwa setiap aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah terhadap produk dan jasa harus dihilangkan.
d. Teori Kendala / TOC ( Theory of Constraints )
Kendala atau constraint adalah segala sesuatu yang menghambat anda untuk mendapatkan apa yang anda inginkan. Setiap individu dan organisasi setidaknya memiliki satu kendala, sehingga sangat mudah untuk mendapatkan contoh kendala. Karena kendala menjadi penghambat untuk meraih apa yang diinginkan, pengelolaan berdasarkan Theory of Constraints menjadi faktor kunci sukses.
E. Akuntansi Manajemen dalam Organisasi
Setiap organisasi besar ataupun kecil membutuhkan manajemen dan tentunya memiliki seorang manajer. Harus ada orang yang bertanggung jawab untuk membuat perencanaan, mengorganisasi sumber daya, mengarahkan karyawan dan mengendalikan operasi. Manajer di setiap perusahaan melakukan tiga aktivitas utama-perencanaan, pengarahan dan motivasi, serta pengendalian.
• Perencanaan : Meliputi pemilihan serangkaian aktivitas dan spesifikasi bagaimana aktivitas tersebut akan dilaksanakan.
Langkah pertama dalam perencanaan adalah megidentifikasikan dan memilih dari berbagai alternatif yang tersedia alternatif yang terbaik bagi organisasi. Dari data-data yang tersedia, manajemen puncak biasanya akan melihat volume penjualan, profit margin, dan biaya outlet-outlet lain yang berada di lokasi yang sama. Data yang disediakan oleh akuntan manajemen ini akan dikombinasikan dengan data rencana volume penjualan di pasar yang baru untuk memperkirakan tingkat laba yang dapat dihasilkan. Secara umum, seluruh alternatif yang dipertimbangkan oleh manajemen dalam tahap perencanaan memiliki efek terhadap pendapatan dan biaya dan data akuntansi manajemen menjadi sangat esensial untuk memperkirakan efek tersebut.
• Pengarahan dan Memberi Motivasi
Meliputi aktivitas untuk menggerakkan orang-orang untuk melaksanakan aktivitas yang sudah direncanakan dan menjalankan kegiatan rutin, Manajer memberikan arahan tugas kepada para karyawan, menengahi perselisihan yang terjadi, menjawab pertanyaan yang muncul, menyelesaikan segera permasalahan yang muncul dalam aktivitas operasi, dan membuat keputusan kecil-kecil yang akan berpengaruh terhadap para karyawan dan konsumen. Data akuntansi manajerial, seperti laporan penjualan harian, selalu digunakan untuk membuat keputusan harian.
• Pengendalian
Meliputi aktivitas untuk memastikan bahwa perencanaan telah dilaksanakan dan telah disesuaikan dengan kondisi yang ada dan lingkungan yang selalu berubah. Dalam aktivitas pengendalian ini, manajer membutuhkan feedback yang merupakan sinyal apakah operasi organisasi berada dalam jalur yang telah direncanakan. Feedback merupakan alat yang sangat efektif untuk melakukan pengendalian. Dalam organisasi yang canggih, feedback ini disajikan secara detail dan dalam berbagai versi laporan.
• Hasil Akhir Aktivitas Manajer
Apa yang dialami oleh konsumen selama berada di outlet tidak terjadi begitu saja, semua itu merupakan hasil dari kerja manajer yang merealisasikan serangkaian proses yang harus dikerjakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar